Obituari Rindu

Semalam alam meranggas, sampai pagi masih lungkrah. Hampir semua lenyap, rindu tak tahu harus kemana.

Terpaksa hidup sendiri, tanpa pembela dan tanpa teman. Rindu menjaga dirinya, karena terik fajar sering menghempas.

Rindu menjaga ambing, berisikan dirinya. Rindu menyelami samudera, menemukan dirinya. Rindu menggores obituari, berakhir pada dirinya.

Jalan-jalan rindu tak bak ngarai. Ia pun tak peduli. Hingga suatu ketika semburat terpercik, semula buta jadi tanpa warna, semula bisu jadi tanpa kata, semua tuli jadi tanpa nada.

Jika ada selain Tuhan yang mampu sendiri dan tak butuh lagu, ialah rindu.

Sebarkan

0 Sanggahan:

Posting Komentar