Gagal Caper

Karna sudah terlalu lama menanti peluang berekspresi, kejenuhan-pun memadati kepala, bayangan sensasional serta harapan kemesraan perlahan tertutup kabut kekecewaan.

Menantikan balasan postingan ekspresi dari si korban rayuan halusinasi, tuturan kata memandu corak rasa, membayangkan cerita yang sepertinya melibatkan namanya, tertatih seakan buah manis itu akan jatuh di halaman rumahnya.

Terbesit satu kata, atau beberapa kalimat sebagai kode linguistik, meresap emosinya dan perlahan membantah naluri dengan berteriak kepada diri 'Dia harus baca postinganku ini, biar dia tahu bahwa aku sudah tak peduli lagi'.

Kalimat demi kalimat tersusun, ragam rasa yang awalnya abstrak tertumpah menjadi bahasa berhias emoticon, ke-acuhan yang awalnya dikedepankan justru berubah jadi kerapuhan hati, 
'adu mama sayange'.


Reaksi pun surut, respon tak menunjukkan kesesuaian rencana, si dia makin tak peduli, rupanya sudah punya pacar lagi.

Sebarkan