Faqir Sanjungan

Hampir semua orang di alam imaginal mengaku paling banyak masalah, paling terkepung oleh bencana, paling merasa tegar, paling sok menjadi solution maker, merasa memiliki beban hidup yang 11-12 dengan para Nabi.

Hal-hal semacam itu dilanggengkan karna itu satu-satunya cara untuk menunjukkan kekuatannya, mendeklarasikan pribadi tangguhnya di ruangan kecil bernama 'status', dengan tujuan semua orang yang memperhatikannya merasa iba dan menyanjungnya. Inilah orang-orang yang masuk kategori 'Faqir Sanjungan'.

Sebagian dari mereka mewartakan masalahnya dengan keluarga, ada yang dengan sahabatnya, ada juga yang dengan pacarnya, bahkan tidak jarang kita temukan persoalan pribadi seseorang yang dimulai dari konflik dengan hewan peliharaannya.

Karna banyaknya masalah yang harus diketahui oleh semua orang, dan sudah terlanjur membungkus pribadi berbalur derita dengan tujuan menangguhkan dirinya dihadapan masyarakat imaginal, orang itu harus selalu berpikir untuk memproduksi masalah-masalah baru setiap harinya, setiap jam-nya bahkan setiap detiknya. Sampai masalah terbesarnya bukan lagi ketidak sanggupan menghadapi masalah eksternal itu, tapi kesulitan menemukan masalah apalagi yang harus diekspose.

Komunikasi dua arah menjadi hal yang aneh, karna respon terhadap permasalahan orang lain adalah solusi, sedangkan si faqir sanjungan tidak membutuhkan solusi. Lalu bermunculan kelompok pencibir yang merespon setiap status dari manusia yang faqir sanjungan itu. Pepatah yang pas adalah 'anjing menggongong, anjing lain ikut menggonggong'.

Karna si penggonggong yang kalau dalam kaidah musik, mereka menggunakan suara 2, artinya hanya mengulang persoalan namun dengan nada yang lebih tinggi satu not, gonggongannya tidak menyelesaikan masalah, tapi menghimpun kelompok faqir sanjungan baru yang lebih koperatif, kolektif dan terorganisir.

Inilah yang disebut, Komunitas Faqir sanjungan ala dunia maya. Keberadaan mereka tidak memiliki pengaruh untuk membangun lingkup sosial yang baik, tapi karna mereka mayoritas, tentu yang lain harus menghormatinya atau bergabung bersama mereka.

Dimulai dari belajar menulis cerita sedih, kemudian latihan mencaci-maki diri sendiri, mengobral persoalan pribadi dan perbanyak akun fesbuk palsu untuk like dan share tulisannya sendiri.

Sebarkan