Antara Sensasi dan Perfeksi

1. Merasa bersalah adalah reaksi positif emosional. 

2. Merasa benar adalah dis-orientasi intelektual.

3. Mendengarkan sebelum mengkritik adalah disiplin mengendalikan emosi. 

 4. Membantah sebelum sempurna mendengar, adalah ketergesa-gesaan inteleksi.

5. Hidup manusia tidak hanya didasari oleh intelektual dan emosional, ada pihak ketiga, yang menjadi relasi antara intelektual dan emosional. Yaitu spritual.

6. Kualitas Spritual tidak bisa dibangun berdasarkan kurikulum pendidikan atau metode "Soul Cleaning" ala Rumi atau Ibnu Arabi. 

7. Spritual bersifat personal interaction, wacananya abstrak, tak terikat konsep, tak ada dalil pembenaran atasnya.

8. Spritual tak menghadirkan persepsi melainkan kontemplasi, tak dipengaruhi sensasi melainkan perfeksi, pancarannya bukan berupa sugesti dan refleksinya pasti rendah hati.

Sebarkan

0 Sanggahan:

Posting Komentar