Budaya silaturahmi intensif yang terjadi paska bulan suci Ramadhan, tepatnya pada 1 Syawal sampai beberapa hari kedepan (tergantung jumlah personil yang dianggap keluarga). Semakin banyak yang dianggap keluarga, semakin panjang juga waktu program kunjungannya.
Karna setiap kejadian memiliki hikmah, maka kegiatan kunjungan ke rumah-rumah saudara atau teman dekat pada waktu-waktu hari raya seharusnya menuai hikmah.
Saya mendapatkan hikmah, yaitu memahami jenis tamu. Karna memang ada rumah-rumah yang tersedia sebagai rumah utama yang membuka pintu rumahnya untuk keluarga besar, sehingga akan dipadati oleh para tamu, sarat dengan teriakkan perempuan, obrolan rutin yang sebenarnya tidak ada hubungan dengan hari raya.
Saya menyimpulkan ada tiga jenis tamu: yang pertama adalah tamu type (common) karna jumlahnya paling banyak. Yaitu yang pulang dengan izin.
Yang kedua adalah tamu type (rare), tamu jenis ini pulang tanpa izin. Memahami kesulitan tuan rumah karna izin pulang adalah awal dari mencuatnya kalimat-kalimat basa-basi.
Yang ketiga adalah tamu type (epic). Bukan karna jumlahnya sedikit, tapi memang pola ini unik. Tamu jenis ini permisi pulang tapi tidak pulang-pulang.
Ciiiiiiiaaaaaaao!