Untung ada Galau

Awalnya, orang galau karna ketidak sesuaian antara harapan dengan realitas. Itu wajar, karna orang ketika berpikir, ia memilliki harapan, karna berharap, ia merencanakan sesuatu, karna rencananya gagal iapun galau. Meskipun tidak jarang orang yang galau tanpa sebab yang jelas (baca: sejenis penyakit kejiwaan yang timbul karna kekecewaan terhadap nasip).

Pergerakan zaman dan perkembangan teknologi yang dikemas dalam dunia virtual, membuat setiap orang galau dengan mudah menampilkan emosi serta kekesalannya dengan emot, meme, quotes, audio bahkan dengan video berdurasi lama. Berharap orang yang menyaksikannya memberikan doa yang dapat menyelamatkannya diakhirat.

Banyak orang kecewa, banyak orang sakit hati, banyak orang lupa diri, banyak orang jarang ngopi, banyak orang kurang piknik.

Banyak orang juga yang ingin dikenal dengan kekecewaannya terhadap hidup yang dijalaninya, alasannya karna dia tidak memiliki hal-hal yang menarik dalam dirinya selain kegalauan yang konsisten dijalani, yang seumpama kegalauan itu adalah sebuah prodak, mungkin orang itu sudah jadi salah satu orang terkaya di dunia.

Dengan kegalauan virtual ia membangun dirinya dihadapan screen, menghembuskan napas kegelisahan agar setiap orang merasa iba terhadapnya dan menyusun rekayasa keterpurukan imagi yang bisa saja hanya tipuan belaka. Hanya sekedar mengharap pamor.

Alam imaginal menjadi tong sampah kegalauan, menjadi panti kemiskinan emosional serta ketidak jujuran ucapan. Alam imaginal didominasi oleh ungkapan-ungkapan kekecewaan ketimbang artikel-artikel yang membangun pribadi, saat dimana galau, yang awalnya merupakan dis-orientasi harapan, menjelma menjadi trend kesadaran paling mutakhir dizaman ini, mengubah standart cara pandang terhadap dunia dengan meratapi takdir dan memamerkan galeri pesimistis.

Tingkatkan kegalauan kalau memang dengan itu bisa membuat orang menjadi sorotan para pencibir, dan jangan sekali-kali mencari solusi atas sebuah kegalauan, karna eksistensi anda berbanding lurus dengan tingkat kegalauan anda.
Ciiiiiiiiiaaaaaaaao!

Sebarkan