Makin banyak grup sosial media semakin banyak pula orang yang
menshare tulisan ketimbang membaca tulisannya. Bahkan sudah keburu
mensharenya sebelum membacanya.
Hampir semua orang berebut untuk
mendapatkan posisi pertama dalam menyebarkan tulisan-tulisan kebaikan
karna bagi para pecandu sosial media mengirim tulisan kebaikan sudah
seperti berbuat baik. Sehingga kebaikan itu tidak lebih dari verbalisme,
sampai semuanya berebut memberikan nasihat, mendominasi memberikan
jalan keluar, krisis penerima, yang
tersisa hanya pemberi tanpa penerima, semua menjadi pandai, tidak ada
lagi kompetensi, tidak ada lagi sebab-akibat. Selama ada keyboard dan
seperangkat alat online, semua bisa ditulis.
Hidup didunia ini, dengan semua kesemerawutannya, harus disadari dan
rasakan hidup nyata, keluarlah dari penjara virtual dengan segala
kepalsuannya, rasakan pengapnya siang yang tak menawarkan es doger,
bisingnya jalanan sore, macetnya pertigaan slipi. Itu adalah dunia nyata
yang harus kita alami suka-dukanya.
Nasehatilah dirimu jangan
sibuk menjadikan orang lain sebagai keranjang nasihat, kasihani memori
handphone orang lain, mulai peduli dengan panasnya baterai device,
jangan hamburkan kuota yang dibeli oleh orang lain.
Saat ingin
menasehati orang lain, kirimlah quote itu ke nomor anda yang lain,
jangan meng-agresi nomor orang yang tidak menunggu nasihatmu, dia
sendiri sedang sibuk menghapusi quote-quote yang memadati memorinya.
Share it!!!