PUNCAK (Para Ustazah Nan Cantik Anti Kritik)

Mengingat banyaknya wanita-wanita cantik yang saat ini bukan hanya belajar make-up, tapi juga belajar editing photo, bukan cuma itu, mereka berhijab ala-ala pakistani atau turky, hampir sulit dibedakan home pribadi saya dengan home orang-orang arab asli yang notabene dipenuhi dengan kawan-kawan hijabers.

Merubah makna ketaqwaan yang awalnya diperoleh dalam program amal dan kesucian hati, menjadi hijabers bersolek yang aktif mengcopy naskah hadis, ketaqwaan yang awalnya sulit dilakukan karna dibutuhkan kesabaran serta perlawanan diri terhadap hawa napsu, justru saat ini diperlihatkan dengan senyuman manis dari seorang wanita cantik berhijab yang mampu mengoperasikan mesin pencari data(google). 

PUNCAK, Para Ustazah Nan Cantik Anti Kritik. Ini juga harus dilestarikan sebagai satu-satunya prodak Islam Virtual yang mampu bersaing dengan artis-artis ibu kota yang mengisi ruang promo dan endors dari tawaran Online Shop.

Spritualitas diidentikkan dengan kecantikan wajah serta kerapihan berhijab, peletakkan motif kembang-kembang pada abaya juga seakan menimbulkan efek 'Riyaadil Jannah', sulit dibedakan antara memberi anjuran puasa senin kamis dengan memamerkan ibadah virtualnya, karna kita sama-sama mengetahui bahwa berpuasa didunia maya tidak memiliki syariat tertentu, ajaran agama manapun belum ada yang menetapkan kewajiban berpuasa dialam imaginal, sehingga siapapun mampu berpuasa dialam khayal ini tanpa harus bertanggung jawab terhadap syarat-syaratnya, karna proses amaliyahnya hanya sebatas mengetik kalimat anjuran berpuasa dan tanggung jawab sosialnya hanya sebatas menekan tombol 'Enter'. 

Ketika kecantikan dan hijab harus menjadi simbol taqwa, maka tidak ada ibadah yang lebih mulia dari bersolek. Ketika kesombongan virtual diiringi dengan manisnya kata-kata pada setiap postingan, maka yang paling brengsek adalah yang menolak jika dimintai photo tanpa senyuman, bukan tanpa busana. 

PUNCAK HARUS DILESTARIKAN, karna hanya kepadanya kami melepas lelah dari kerumitan dunia yang penuh dengan make-up. Dan menikmati hiburan mata dengan memandang non muhrim sesuai jalur syariat.










Sebarkan