Kau pernah ukir satu nama dulu, sebelum namamu dipinjamkan ke penghuni kekosongan.
Gersang menempeleng wajah langit dan meludahi dinding kemestian.
Ada duri yang kau simpan di mihrabnya, ibadah semua hamba pada hari itu menjadi tanpa gula.
'Jangan hancurkan berhala kebobrokan yang telah ku rawat dari sebelum ayahnya lahir'.
Harus aku nyatakan bahwa dunia ini terlalu meminta banyak, sementara orang-orang kurus karna tak makan, dan bersuara seperti keledai sakit.
Ragam berjasa untuk semilir angkuh dan iri. Hari ini aku telah bunuh semua nestapa dan telah ku kubur berjejeran dengan seluruh dosamu.
Bait-bait kata tak pernah mampu mengungkap rasa, kebodohan manusia itu alasan mereka saling menggilai bahasa.
'Bunuh aku dalam semua mihrabmu' - Tuhan berbisik sambil memberikan irisan kue ulang tahunnya yang tanpa angka.