Kolak Rasa Khilafah

Kesakralan kolak dalam bulan Ramadhan, saking banyaknya yang jual kolak sampe jumlah penjualnya lebih banyak dari pembelinnya, karna ga terjual akhirnya penjual kolak itu makan kolaknya sendiri untuk bebuka puasa. Kolak, bagi orang yang berpuasa begitu indentiknya, sama seperti kopi dalam setiap tulisannya Deny Siregar.

Budaya kolak sudah sedemikian menusantara, sehingga punya banyak macam, mulai dari klasik sampai yang post modern. Yang post modern boleh jadi sudah ada aplikasinya di play store.


Yang jelas, menurut wahabi bid'ah karna tidak ada hadisnya, termasuk beras, karna yang sudah jelas ada hadisnya itu gandum, mari kita kembali ke gandum sesuai anjuran Salafuna Sooleh, meskipun harga gandum itu mahal, tapi kan sunnah.


Yang kita tunggu adalah kolak rasa gandum, inilah yang bisa disebut kolak bersyariat, rasa khilafah.

Konon, kalo diliat dari akar katanya, kolak punya hubungan dengan ilmu tajwid. Salah satu kaidah bacaan dalam tajwid yaitu 'Qol Qolah', yang pengucapannya lebih banyak instrumen tenggorokan ketimbang mulut. Nah kolak itu, terutama bagian cendilnya memang menyentuh bagian amandel yang paling dalam di tenggorokan, boleh jadi makan kolak akan memperbaiki susunan bacaan dalam tajwid. Inilah kolak rasa tahfid.

Ciiiiiiaaaaaaao!

Sebarkan