Kakek Super VS Uler Nanggung




Siang itu semua penghuni rumah nenek gue lagi pada rapat diruang tamu, yang dirapatin adalah, kenapa harga cabe dan harga ikan asin sekarang ngelonjak banget. Yang memimpin rapat pada siang itu adalah adeknya nyokap gue alias tante gue yang paling muda. dia kuliah lulusan dapurologi alias kuliah didapur sambil makan momogi.


Emang ga terlalu panas banget suasananya, biasa gitu, santai di ruang tamu sambil dengerin lagunya The avenged sevenfold- Dear God, biar suasananya lebih syahdu(asseekk). Pas masuk reffnya nenek gue lompat salto depan ruang tamu langsung goyang ala pogo skankin dengan anggukan kepala kedepan kebelakang(cadas) (jangan percaya), tapi doi ga pake skini bray. Woles!(mudah-mudahan ga kualat ya awooohhh).

Tanpa disadari kita udah berbincang sangat lama, dari kamar kakek gue ga kedengeran suara apa-apa, pada saat itu doi emang lagi dikamar mandi(jangan Tanya dia lagi ngapain!!) tiba-tiba terdengar suara teriakan dari dalam kamar mandi kakek gue “KAAAAAMEEE KAAAAMEEE HAAAAAAAAAAA!!!”, “apa yang terjadi?>”-bisik hati gue. Seluruh sanak keluarga gue yang tadinya pada rapat diruang tamu bergegas untuk masuk kemar kakek gue demi menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi, karena jurus “kame kame ha” hanya digunakan kakek gue ketika kondisi kepepet banget.

Keadaannya gini: gue dan seluruh sanak keluarga kurang lebih jumlahnya ada 78 orang berada didalam kamar kakek gue, dan mendengar jeritan jurus-jurus maut dalam kamar mandi kakek gue. Ini ada yang ga beres emang. Sorry jumlah sanak keluarga ga se-sirkus itu kok, kita Cuma berlima waktu itu.

Tiba-tiba terdengar lagi suara teriakan seperti “RASAKAN INI!!!” “GEDDDDUUUAAARRRR”(suara balok kayu yang dipukul kebenda keras lalu terpantul ke pintu kamar mandi), kita yang diluar semakin penasaran tentunya, salah seorang sepupu gue masuk kamar kakek gue karena mendengar suara dentuman barusan, namanya Abieb, dia masuk kamar dengan gayanya yang gawat dan sok-sok jadi pahlawan, “Ada apa ini rebut-ribut?” ujar abieb, tante gue yang jawab “Ini kakek lo dari tadi ribut banget dikamar mandi”, abieb terdiam dan tidak lama pintu kamar mandi pun terbuka, seekor ular dengan panjang dua meter dan bagian badan berlumur darah menyelinap keluar dari dalam kamar mandi dan teriakkan kakek gue “SIAALL!!! IA BERHASIL LOLOS!! TUNGGU PEMBALASANKU!!”

Kita semua kaget, sebagian ketakutan (termasuk gue), alias kita semua ga ada yang kaget, berati kita semua ketakutan, nggak deng, Musa ga takut kok, “Kenapa bisa gitu?” jawabannya, *jeng jeng jeng* “Karena dia pingsan”..

Tampak dari raut wajahnya Abieb sepupu gue mencari sesuatu yang sepertinya akan digunakan untuk membunuh ular itu, ular yang kejam, kakek gue keluar dari kamar mandi dengan tergopoh-gopoh karena pertarungannya dengan ular nanggung itu belum juga selesai, “Kenapa dibilang ular nanggung?”, jawabannya “Karena dia ngelawan kakek gue yang udah umur 85 taon”, kann nanggung namanya, sekalian aja lawan almarhum Imam bonjol biar menang tu uler sialan.
Kakek gue masih dengan kayunya memukuli ular itu tapi ular itupun tidak kunjung mati, dan akhirnyaaaaaaaaa…… “teret teret tereeeeeeeeet” (Abieb datang) “terus kenape?”, kan dari tadi emang udah ada abieb.. (nggak-nggak) abieb datang dengan membawa sesuatu, yang telah kami pastikan itu adalah alat yang dapat membunuh ular itu.. “apakah alat itu?”(Doraemon nyaut) “Kantong AAAJJJAAAAAIIIBBBB”..

 (skip dulu).. coba lo pikirin deh, dalam kondisi pelik kaya gini abieb dateng bukan bawa alat tempur tapi bawa hape yang kemudian dia aktifin video kameranya, dia melakukan reportase biadab ditengah keramaian kamar kakek gue, yang dimana kakek gue beserta gue(boong) masih sibuk ngebunuh uler itu, “YAHHHHH,, ULANG-ULANG AH, ULERNYA TARIK DULU DARI AWAL, AKU TELAT KANN NGAMBILNYA!!”-sahut abieb. Lo pasti bingung kann, “dimana posisi gue waktu kejadian berlangsung”, nah itu dia. Gue pas kejadian berlangsung direkrut ama abieb buat jadi penata blocking kamera berserta fashion design buat si uler tadi. “Terus kakek lo dimana cin?”, kakek gue lagi benerin sarung, “Sanak keluarga lo yang lain dimana cin?”, baca yasin ditengah-tengah rumah. “Nenek lo dimana cin?” mendadak doi jadi imam sholat ashar dimesjid belakang. Terus!! “ULERNYA DIMANA??” jawabannya adalah-----“dihatimu”.. *salah focus*
Oke thanks banget, intinya dalam cerita diatas gue Cuma mau ngasih gambaran tentang seseorang pemuda yang lahir diera teknologi dan dia terbawa oleh suasana mental dengan kapasitas empati yang sangat rendah, serta lebih mementingkan data-data yang dia dapat ketimbang keselamatan orang-orang yang ada disekitarnya.

So.. Apapun yang bisa lo perbuat, pastiin banyak bibir yang bisa tersenyum dengan lega, jadikan apa yang lo mampu sebagai tanggung jawab lo untuk terus ngajak lo menjadi pribadi yang gampang buat menolong orang lain. J

Sebarkan

0 Sanggahan:

Posting Komentar