Tuhan Narsis??

Perjalanan panjang seorang Narsea sama sekali tidak merubah pemikirannnya akan ketampanan dirinya yang terus terbayang dalam benaknya. Suatu ketika Narsea sedang mengembala di sebuah hutan bersama adiknya, ditengah perjalanan hutan dia melihat seekor rusa emas yang istimewa yang sangat menawan hatinya, yang menyebabkan Narsea lupa akan tujuannya untuk mengembala di hutan. Ketika ia hendak mengejar sang rusa, adiknya berteriak “Narsea, apa yang kau lakukan akan sia-sia karena rusa itu sangat lincah dan tak sembarangan orang bisa menangkapnya”.



Narsea bukanlah seorang pemuda yang pantang menyerah,ia terus berusaha mengejar sampai-sampai kudanya terjatuh dan menyungkur tanah. Ketika ia hendak bangun untuk melanjutkan pengejarannya dia merasakann dahaga yang menggangu misinya. Narsea menghampiri sungai yang dimana air didalamnya sangat bening dan permukaannya tenang. Ketika ia hendak mengambil air tersebut, dia melihat sesosok pemuda tampan yang membuatnya berhenti sejenak untuk memuji pemuda yang dia saksikan langsung di permukaan air. Narsea membatalkan niat intuk mengambil air karena dia berpikir bahwa pemuda yang dia saksikan di permukaan air akan hancur karena terkena sentuhan tangannya.

Sesungguhnya Tuhanlah yang pantas melakukan hal seperti ini karena dialah yang maha indah lagi maha terpuji dan mungkin Narsea lupa bahwa Tuhan mampu untuk menghentikan air yang goyang karena sentuhan tangannya .

Sebarkan

0 Sanggahan:

Posting Komentar