Kayanya Tuhan Ga Konsisten

Seorang anak kecil berumur tiga tahun yang tidak berhenti memakan gula disetiap saat, membuat kedua orang tuanya khawatir akan keadaannya, sehingga ibunya mengambil keputusan untuk membawa anak itu ke salah satu ulama besar yang ada di negri seberang, ulama itu bernama Bahrul Ulum.


Panjangnya antrian telah dilewati sampai giliran anak tersebut, ibunya menceritakan keadaan anak itu, lalu ulama itu memerintahkan si ibu untuk kembali ke tempat ini satu minggu lagi. Setelah satu minggu, ibu itu kembali ke tempat ulama tersebut. Nasehat yang sangat sederhana diutarakan dari sang ulama kepada anak itu.
“wahai hamba allah yang cukup muda, jangan memakan gula terlalu banyak, karena sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Sudah ,mulai sekarang jangan makan gula lagi”

Setelah nasehat berangsur , ulama itu memerintahkan ibu itu untuk pulang membawa anak itu kembali kerumahnya. Diperjalanan, sang ibu mengeluh, karena perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan hanya dibalas dengan sebuah nasehat sederhana begitu saja. Setelah sampai dirumah, sang ibu memperhatikan gerak-gerik sang anak , sepertinya anak ini mengalami perubahan yang sangat dahsyat, bahkan dia menolak ketika ibunya meletakkan gula dihadapannya.

Sang ibu merasa menyesal akan dugaan buruk yang ia lnotarkan kepada ulama tersebut dan pergi menuju tempat ulama tersebut untuk meminta maaf. Permohonan maaf telah dihaturkan oleh sang ibu dan ia bertanya kepada ulama tersebut.

“apa yang engkau berikan kepada anakku?, sehingga dia bisa berubah sedemikian rupa?”
“aku tidak memberikan apa-apa kecuali nasehat dan perlu kau ketahui bahwa ketika aku memerintahkan mu untuk pulang dan balik lagi, selama seminggu aku tidak menyentuh gula sedikitpun”

Sungguh indah keadilan, nasehat sederhana bisa diterima oleh sang anak karena pemberi nasehat kosisten dengan apa yang dia bicarakan. Akan tetapi, bagaimana dengan tuhan yang perintahnya tidak dijalankan seimbang oleh makhluknya, padahal segala ancaman telah diajukan, kenikmatan, pujian, hiburan yang selalu membayangi manusia dalam kesehariannya.

Sebarkan

0 Sanggahan:

Posting Komentar